Langkah Antisipasi Mencegah Peretasan di Lembaga Keuangan

Widi Raspito Utomo, S.Kom, PMP
2 min readJul 22, 2023

Lembaga keuangan saat ini menghadapi risiko peretasan yang semakin kompleks. Untuk melindungi data dan kepercayaan nasabah, langkah antisipasi berikut perlu diterapkan secara menyeluruh:

1. Audit Keamanan Siber Secara Berkala

Melakukan audit keamanan siber secara rutin dapat membantu mengidentifikasi celah-celah keamanan yang berpotensi dimanfaatkan oleh peretas. Hasil audit ini memberikan panduan untuk memperbaiki sistem proteksi data perbankan agar selalu sesuai dengan standar terbaru.

Solusi Produk dan Aksi:

  • Gunakan solusi seperti Vulnerability Assessment Tools (contoh: Nessus, Qualys) untuk mengidentifikasi celah keamanan.
  • Terapkan Penetration Testing secara berkala untuk menguji ketahanan sistem.
  • Sediakan laporan audit yang terstruktur untuk stakeholder terkait.

2. Backup Data Rutin

Melakukan backup data secara berkala dan menyimpannya di tempat yang aman, terpisah dari sistem utama, dapat meminimalkan risiko kehilangan data akibat serangan siber. Langkah ini memastikan proses pemulihan data dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.

Solusi Produk dan Aksi:

  • Gunakan Cloud Backup Services (contoh: AWS Backup, Azure Backup) untuk menyimpan data di lokasi terpisah.
  • Pastikan backup dilakukan secara otomatis dan diverifikasi secara berkala.
  • Terapkan enkripsi pada data backup untuk meningkatkan keamanan.

3. Edukasi dan Sosialisasi

Edukasi kepada karyawan dan nasabah sangat penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap ancaman siber. Materi edukasi dapat mencakup:

  • Pentingnya menjaga kerahasiaan data.
  • Cara mengenali serangan phishing atau malware.
  • Langkah-langkah sederhana untuk menjaga keamanan perangkat pribadi.

Dengan meningkatkan pemahaman ini, potensi penyebaran ransomware melalui email atau media sosial dapat ditekan secara signifikan.

Solusi Produk dan Aksi:

  • Gunakan platform Learning Management Systems (LMS) untuk menyampaikan materi edukasi.
  • Adakan pelatihan simulasi phishing untuk meningkatkan kewaspadaan karyawan.
  • Distribusikan panduan keamanan digital secara berkala kepada nasabah.

4. Pelaporan dan Kerja Sama dengan Ahli Keamanan Siber

Apabila terjadi insiden peretasan, lembaga keuangan harus segera melaporkannya kepada pihak berwenang. Selain itu, bekerja sama dengan ahli keamanan siber sangat penting untuk menelusuri jejak pelaku, memperbaiki sistem yang terdampak, dan memulihkan data secara optimal.

Solusi Produk dan Aksi:

  • Gunakan Incident Response Platforms (contoh: IBM Resilient, Palo Alto Cortex XSOAR) untuk menangani insiden secara sistematis.
  • Bentuk tim Security Operations Center (SOC) untuk memantau ancaman secara real-time.
  • Manfaatkan Threat Intelligence Feeds untuk mengetahui tren ancaman terbaru.

Mengapa Langkah-Langkah Ini Penting?

  • Audit Keamanan: Membantu mengidentifikasi kelemahan dalam sistem sebelum dimanfaatkan oleh peretas.
  • Backup Data: Mengurangi dampak kerugian akibat hilangnya data dan mempercepat pemulihan sistem.
  • Edukasi dan Sosialisasi: Meningkatkan kesadaran karyawan dan nasabah untuk mencegah ancaman seperti phishing dan ransomware.
  • Pelaporan: Membantu penegakan hukum terhadap pelaku peretasan yang melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sekaligus melindungi hak nasabah sebagai korban.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, lembaga keuangan dapat memperkuat perlindungan terhadap ancaman siber sekaligus menjaga kepercayaan nasabah. Keamanan digital bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan di era yang serba terhubung ini.

--

--

Widi Raspito Utomo, S.Kom, PMP
Widi Raspito Utomo, S.Kom, PMP

Written by Widi Raspito Utomo, S.Kom, PMP

PMP-certified PM with 16+ years in finance & tech, delivering business-driven solutions in ERP, Agile, & cross-functional leadership

No responses yet